Faktor Penting Serta Tantangan Dalam Transformasi Digital Pada Fasilitas Kesehatan

Pihak manajemen sangat jarang untuk memperhatikan faktor-faktor ini selama pengembangan sistem informasi. Akibatnya, banyak terjadi kasus kegagalan implementasi sistem informasi karena resistensi pengguna untuk menggunakan teknologi informasi tersebut. Keselarasan antara teknologi dan petugas kesehatan akan berdampak pada tingkat penerimaan pengguna terhadap teknologi dan menentukan apakah mereka akan menggunakannya dan mengintegrasikannya ke dalam rutinitas mereka.

Fakor yang Mempengaruhi Transformasi Digitial Pada Fasilitas Kesehatan

  • Infrastruktur Teknologi : Membentuk fondasi teknologi yang kuat sangat penting untuk melakukan transformasi digital di fasilitas kesehatan dengan baik. Fasilitas kesehatan harus mengevaluasi sistem yang ada, berinvestasi pada infrastruktur modern, dan memastikan interoperabilitas antara berbagai teknologi dan perangkat medis. Meningkatkan sistem lama dan menerapkan standar interoperabilitas (misalnya, HL7, FHIR, ISO27001) adalah langkah penting dalam hal ini.
  • Data Keamanan dan Privasi : Melindungi data pasien adalah hal yang sangat penting. Pihak fasilitas kesehatan harus memprioritaskan langkah-langkah keamanan siber dan mematuhi standar peraturan seperti HIPAA. Protokol keamanan yang kuat, pelatihan karyawan, kontrol akses, dan audit rutin sangat penting untuk melindungi catatan kesehatan elektronik yang sensitif dan mencegah pelanggaran data.
  • Optimalisasi Alur Kerja : Transformasi digital mengharuskan evaluasi ulang dan mendesain ulang alur kerja agar selaras dengan teknologi baru. Melakukan evaluasi terhadap potensi gangguan yang mungkin muncul pada rutinitas yang sudah ada membutuhkan kolaborasi antara TI dan staf klinis. Melibatkan para pemangku kepentingan dan memberikan pelatihan yang komprehensif sangat penting untuk transisi yang sukses.
  • Kemudahan Penggunaan Sistem : Merancang antarmuka yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik tenaga kesehatan. Sistem harus dibangun dengan tujuan untuk mengurangi beban kognitif dan adiministratif tenaga kesehatan. Pengujian kegunaan, umpan balik dari pengguna, dan siklus perbaikan berkelanjutan sangat berharga dalam mencapai kegunaan yang optimal.
  • Kolaborasi Antar Departemen: Upaya kolaboratif di antara berbagai departemen fasilitas kesehatan memainkan peran penting dalam transformasi digital. Komunikasi dan koordinasi yang efisien antara tim klinis, administratif, dan TI memfasilitasi integrasi sistem digital yang mulus. Memastikan partisipasi aktif dan meminta masukan dari semua pemangku kepentingan menumbuhkan budaya kolaborasi dan tanggung jawab bersama.

Tantangan Dalam Transformasi Digital Fasilitas Kesehatan

  • Kesadaran untuk Berubah: Mengatasi resistensi terhadap perubahan adalah tantangan yang sangat penting.

Cara untuk mengatasinya : Melibatkan staf sejak dini, mengatasi kekhawatiran, menawarkan pelatihan komprehensif dapat membantu mengurangi resistensi, dan menumbuhkan pola pikir positif terhadap transformasi digital. Diberikan penjelasan secara komprehensif tentang apa itu SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit), serta manfaatnya bagi tenaga kesehatan maupun pasien. Dipantau secara berkala untuk memastikan bahwa proses transformasi digital sudah tersosialisasi dengan baik.

  • Kendala Biaya: Transformasi digital membutuhkan investasi finansial yang tidak sedikit.

Cara untuk mengatasinya : Fasilitas kesehatan harus mengalokasikan sumber daya dengan hati-hati. Melakukan evaluasi pilihan apakah harus membangun sistem sendiri atau menggunakan vendor yang ada berdasarkan dampak dan keberlanjutan jangka panjangnya. Menyeimbangkan kebutuhan mendesak dengan tujuan jangka panjang memastikan pendekatan yang strategis dan hemat biaya.

  • Integrasi Sistem Lama: Mengintegrasikan teknologi baru dengan sistem lama yang sudah ada bisa jadi rumit.

Cara untuk mengatasinya : Pihak manajemen dan TI faskes harus berkolaborasi untuk menilai kompatibilitas, merencanakan peningkatan sistem, dan mempertimbangkan strategi migrasi data. Menyeimbangkan kebutuhan akan inovasi dengan integrasi praktis sangat penting untuk kelancaran transisi.

Mudahkan Transformasi Digital dengan SIMRS Kesia

Melakukan transformasi digital ini memungkinkan Anda mengoptimalkan operasi, meningkatkan efisiensi, dan merevolusi layanan kesehatan. Dengan memanfaatkan teknologi modern, Anda dapat meningkatkan komunikasi, dan menciptakan alur kerja tanpa batas yang memberdayakan staf Anda untuk lebih fokus pada perawatan pasien. Transformasi digital membuka pintu bagi solusi inovatif seperti pengalaman pasien yang dipersonalisasi, dan analisis berbasis data yang dapat mendorong hasil kesehatan yang lebih baik.

Dengan melakukan transformasi digital bersama Kesia Anda tidak perlu menghabiskan waktu dan uang untuk membuat sistem dari awal. Anda dapat percayakan kepada SIMRS Kesia, karena dalam sistem kami semua modul dari mulai admisi, rekam medis elektronik pasien, manajemen stok obat dan pengadaan alat, hingga ke pelaporan kinerja sudah terintegrasi satu sama lain dan bisa di akses secara real-time. SIMRS Kesia juga sudah tersertifikasi untuk melakukan integrasi data dengan IHS SatuSehat milik Kemenkes dan juga bridging dengan sistem BPJS untuk memudahkan proses pelayanan pasien BPJS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


    Request Demo


      Request Demo