3 Tantangan Layanan Kesehatan di Era Digital!

Perkembangan teknologi yang sangat pesat memaksa perubahan dalam bidang pelayanan kesehatan. Teknologi yang menawarkan berbagai hal dapat dilakukan secara cepat, praktis, dan mudah menimbulkan tantangan layanan kesehatan untuk dapat menampilkan hal tersebut. Mau tidak mau, transformasi digital merupakan satu-satunya solusi untuk dapat memenuhi ekspektasi masyarakat akan kualitas layanan kesehatan di era digital seperti saat ini. Terlebih dengan hadirnya pandemi covid-19 yang juga memaksa segera diterapkannya digitalisasi layanan kesehatan.

Faktanya, transformasi digital dalam layanan kesehatan tidak semudah membalikan telapak tangan. Berbagai tantangan layanan kesehatan muncul, dan harus dihadapi dengan bijak demi menjamin proses digitalisasi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsi dan norma pelayanan kesehatan. Berikut akan Anda baca selengkapnya tentang 3 tantangan utama bagi layanan kesehatan di era digital!

Kesenjangan Sosial 

Meskipun pengguna Indonesia menempati urutan keempat dalam jumlah pengguna smartphone, dimana menurut laporan Newzoo pada tahun 2021 jumlah pengguna smartphone di Indonesia mencapai 160,24 juta pengguna, sayangnya tingkat melek teknologi masyarakat tidak merata. Hal ini menimbulkan tantangan layanan kesehatan untuk dapat diakses dan dinikmati oleh semua masyarakat.

Bagi generasi Z dan milenial yang tumbuh bersamaan dengan teknologi, hal ini mungkin tidak menjadi masalah. Namun bagi masyarakat yang tergolong berusia lanjut, perubahan ini cenderung sulit dan lambat untuk dapat diterima. Rendahnya tingkat literasi digital bagi sebagian masyarakat menjadi salah satu tantangan layanan kesehatan yang harus dihadapi. Hal ini ditujukan untuk memastikan seluruh elemen masyarakat dapat menggunakan layanan kesehatan digital dengan baik.

Literasi digital bukan satu-satunya tantangan layanan kesehatan yang dihadapi akibat kesenjangan sosial, faktor ekonomi masyarakat yang berbeda-beda juga harus menjadi perhatian. Meski saat ini siapa saja dapat mengakses internet dengan mudah, sayangnya faktor ekonomi masih mempengaruhi kemudahan akses kelompok masyarakat tertentu dalam menjangkau media akses seperti smartphone yang memadai. Kesetaraan dan inklusivitas layanan kesehatan bagi semua lapisan masyarakat menjadi hal yang juga harus menjadi perhatian.

Privasi Data Pasien

Pada dasarnya, sistem kecerdasan buatan (AI) yang diterapkan dalam layanan kesehatan membutuhkan banyak data riwayat/hasil pemeriksaan pasien sebagai data pembelajaran. Layanan kesehatan digital dapat bekerja dengan penggunaan perangkat digital atau Internet of Things (IoT) untuk melakukan pengumpulan data pasien secara masif.

Sayangnya, hal ini justru menjadi tantangan layanan kesehatan digital yang harus dihadapi karena sangat sensitif terjadi pelanggaran etika kesehatan. Data pasien merupakan hal yang bersifat privasi, dimana pihak rumah sakit maupun dokter tidak boleh menyebarkan data tersebut kepada pihak lain tanpa persetujuan dari pasien. 

Dengan sistem kesehatan digital yang melibatkan perusahaan teknologi sebagai pihak ketiga untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data pasien menggunakan suatu algoritma tertentu sangat rawan terjadinya pelanggaran privasi pasien. Faktanya, masih banyak masyarakat yang kurang mengetahui bagaimana data mereka diproses dan akan diketahui siapa saja. Pemerintah dan penyedia layanan kesehatan harus memperhatikan tantangan layanan kesehatan yang satu ini dan mengedukasi batasan-batasannya dengan jelas agar tidak ada pelanggaran etika medis yang merugikan pasien.

Potensi Genomik

Tantangan layanan kesehatan digital berikutnya adalah mengelola potensi genomik dengan baik. Pembelajaran data pemeriksaan dan riwayat kesehatan pasien dapat menjadi sumber data yang sangat berharga dalam mengembangkan teknologi telemedis. Hal tersebut mendukung proses identifikasi penyakit, memberikan prediksi kesehatan di waktu mendatang, serta memberikan saran penanganan yang terbaik. Hal ini dapat menjadi keuntungan besar jika dapat dipersonalisasi berdasarkan data-data yang dikelola dengan akurat.

Namun untuk menciptakan kecerdasan buatan dengan informasi genomik yang dapat memberikan prediksi akurat tentang apa yang mungkin terjadi pada kondisi pasien di masa mendatang, diperlukan skoring risiko genetik yang relevan, serta data dalam jumlah banyak yang sudah dipersonalisasi dan dikombinasikan dengan faktor lingkungan, perilaku, dan riwayat medis. Memastikan semua data dianalisis secara akurat agar tidak membingungkan dokter dan pasien merupakan tantangan layanan kesehatan yang harus dibenahi.

Source : https://aviat.id/tantangan-layanan-kesehatan-era-digital/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


    Request Demo


      Request Demo