Pentingnya Mengoptimalkan Interoperabilitas dalam Sistem Rekam Medis Elektronik dengan Kesia SIMRS

Dalam penerapan sistem rekam medis elektronik, fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) harus memiliki sistem elektronik yang interoperabilitas. Kemampuan ini akan memungkinkan terjadinya komunikasi atau pertukaran data antara sistem elektronik yang berbeda.

Tidak hanya mewajibkan fasyankes untuk menerapkan rekam medis elektronik, Kementerian Kesehatan juga meminta agar seluruh sistem rekam medis elektronik yang digunakan memiliki kemampuan kompatibilitas dan interoperabilitas. Kemampuan kompatibilitas akan memungkinkan sistem elektronik saling terhubung, sementara interoperabilitas mengacu pada kemampuan sistem untuk terhubung dengan platform kesehatan nasional, yaitu SATUSEHAT.

Mengapa Interoperabilitas Sistem Penting?

Demi mendukung sistem pelayanan kesehatan yang lebih baik terhadap masyarakat, diperlukan adanya integrasi antara sistem informasi kesehatan. Oleh karena itu, pada sistem rekam medis elektronik diperlukan kemampuan interoperabilitas yang akan memungkinkan dua atau lebih sistem saling bertukar informasi.

Interoperabilitas sangat penting dalam proses perawatan pasien, dengan kemampuan ini catatan rekam medis pasien dapat langsung diakses oleh lembaga yang memiliki kepentingan seperti penyedia layanan kesehatan, lembaga resmi, termasuk dokter dan petugas kesehatan. Mudahnya pembagian informasi ini dapat mengurangi kesalahan medis dan tes kesehatan yang tidak perlu sehingga pengambilan keputusan menjadi lebih efisien.

Selain itu, dengan kemampuan interoperabilitas yang dimiliki sistem rekam medis elektronik dapat memudahkan pasien karena mereka tidak perlu lagi membawa berkas yang banyak ketika berobat atau pindah fasyankes. Sistem yang saling terhubung membuat riwayat kesehatan pasien dapat langsung diakses petugas kesehatan sehingga pengobatan pasien menjadi lebih mudah.

Mengoptimalkan interoperabilitas bukanlah hal sepele, fasyankes perlu mencari vendor atau penyedia sistem rekam medis elektronik yang mampu terhubung dengan SATUSEHAT. Hal ini diperlukan agar proses berbagi dan interpretasi data antar sistem dapat berlangsung dengan baik.

Kesia Jadi Solusi Optimalkan Interoperabilitas Fasyankes

Penyelenggaraan rekam medis elektronik menjadi penting karena sistem ini mencakup banyak kegiatan, di antaranya registrasi pasien, pendistribusian data rekam medis elektronik, pengisian informasi klinis, dan pengelolaan informasi. Tidak hanya itu, sistem ini juga digunakan untuk input klaim pembiayaan, penyimpanan data, penjaminan mutu rekam medis elektronik, hingga proses transfer isi rekam medis.

Berbagai kegiatan tersebut harus dapat tercakup dalam sistem rekam medis elektronik yang telah terkoneksi dengan SATUSEHAT, sebagai platform resmi yang dimiliki pemerintah. Oleh karena itu, Anda tidak dapat secara sembarangan dalam memiliki vendor yang akan membantu menerapkan rekam medis.

Saat ini mungkin sudah banyak vendor yang bermunculan dan dapat membantu fasyankes untuk mengimplementasikan sistem rekam medis elektronik. Namun, Kesia dapat menjadi salah satu pilihan vendor terpercaya yang telah memiliki pengalaman menangani sistem manajemen rumah sakit .

Kesia juga mampu menghadirkan sistem rekam medis elektronik dengan kemampuan interoperabilitas yang terintegrasi dengan platform SATUSEHAT. Dengan demikian tujuan pemerintah untuk menciptakan efisiensi dan efektifitas layanan kesehatan pasien dapat terwujud.

Sistem rekam medis elektronik yang diusung Kesia merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang tidak hanya akan menangani kebutuhan rekam medis, tetapi juga berbagai kebutuhan pelayanan lainnya. Mulai dari pelayanan diagnosis dan tindakan untuk pasien, apotek, gudang farmasi, hingga database personalia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


    Request Demo


      Request Demo