Mengenal Rekam Medis Elektronik serta Perbedaannya dengan Rekam Medis Konvensional

Rekam medis menjadi salah satu hal yang krusial pada layanan kesehatan. Rekam medis adalah berkas dokumen dan catatan yang berisi identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, serta informasi lain terkait kesehatan pasien di suatu fasilitas layanan kesehatan. Rekam medis dibuat baik untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap.

Rekam medis juga menjadi acuan bagi dokter untuk melakukan peresepan kepada pasien. Jik terjadi kesalahan pada rekam medis maka bukan tidak mungkin juga akan terjadi kesalahan pada peresepan. Meski saat ini Sebagian fasilitas telah menggunakan rekam medis elektronik namun kesalahan pada peresepan bisa saat terjadi, atau bahkan meningkat. Mengapa kesalahan itu bisa terjadi, dan bagaimana cara mencegahnya? Berikut penjelasannya.

Penggunaan Rekam Medis Elektronik

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 tahun 2008, ada dua rekam medis yang diakui, yakni rekam medis konvensional dan rekam medis elektronik. Rekam medis konvensional adalah rekam medis yang dicatat secara manual dan berupa berkas. Sedangkan rekam medis elektronik adalah pencatatan data pasien dalam bentuk digital atau komputerisasi. Meski berbeda, kedua jenis rekam medis itu memiliki kekuatan hukum yang sama, yakni diatur dalam Undang-undang Onformasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Nomor 11 tahun 2008.

Rekam medis elektronik adalah bentuk informasi kesehatan pasien yang tidak hanya bisa dibuat oleh dokter, namun juga petugas kesehatan lainnya. Jenis data pasien yang dicantumkan dalam rekam medis elektronik adalah teks, gambar, suara, dan video. Untuk teks, isi informasinya adalah berupa kode, narasi, dan laporan. Sedangkan untuk gambar, yang dicantumkan adalah grafik computer, hasil scanning, hasil rontgen, hasil CT Scan, maupun hasil MRI.

Ada perbedaan penggunaan dalam dua jenis rekam medis tersebut. Perbedaan rekam medis dan rekam medis elektronik adalah rekam medis elektronik bisa membuat sistem informasi rumah sakit (SIMRS) terintegrasi dan dapat diakses secara online, sedangkan rekam medis konvensional tidak bisa terintegrasi. Meski begitu, sistem rekam medis elektronik masih perlu dikembangkan dan disempurnakan.

Perbedaan Rekam Medis dan Rekam Medis Elektronik

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada sejumlah perbedaan rekam medis dan rekam medis elektronik. Sejumlah perbedaan rekam medis dan rekam medis elektronik adalah rekam medis konvensional dilakukan secara manual sedangkan rekam medis elektronik dilakukan dengan cara digital atau komputerisasi. Dengan perbedaan itu, rekam medis elektronik berisiko mengalami error atau malware, serta berisiko dapat diretas. Untuk itulah rekam medis elektronik memerlukan perawatan sistem yang baik.

Meski rekam medis konvensional tidak memiliki risiko-risiko tersebut, namun penggunaan rekam medis konvensional memerlukan ruangan penyimpanan yang memadahi di rumah sakit atau fasilitas layanan kesehatan lainnya. Itu karena rekam medis konvensional adalah berupa berkas dan catatan manual. Selain itu, perbedaan rekam medis dan rekam medis elektronik lainnya adalah rekam medis elektronik dapat mengurangi kesalahan peresepan kepada pasien. Secara umum, kesalahan peresepan

Berbagai Keuntungan Rekam Medis Elektronik

Dibandingkan dengan rekam medis konvensional, ada sejumlah kelebihan dan keuntungan rekam medis elektronik jika fasilitas layanan kesehatan menggunakannya. Keuntungan rekam medis elektronik diantaranya adalah akurasi pendokumentasian yang lebih baik, sistem terintegrasi dalam rumah sakit maupun pihak luar rumah sakit, penyimpanan yang ringkas sehingga tidak memerlukan ruangan khusus. Selain itu keuntungan rekam medis elektronik lainnya adalah akses yang mudah dan cepat, keamanan pasien lebih terjamin, serta penelurusan informasi medis bisa menjadi lebih cepat dan tepat.

Meski memiliki banyak keuntungan rekam medis elektronik, namun rekam medis secara digital ini perlu diperhatikan dengan baik. Jika salah input data, maka bisa menyebabkan terjadinya salah peresepan kepada pasien oleh dokter. Kesalahan peresepan elektronik ini bisa terjadi jika ada kesalahan pada sistem komputerisasi. Meski begitu, peresepan secara elektronik bisa memberikan penawaran dokumentasi obat yang lebih jelas dibandingkan dengan peresepan konvensional. Dokumentasi obat yang jelas itu mencakup nama obat, dosis obat, ketersediaan obat, dan cara mengonsumsi obat.

Sumber:
https://www.alomedika.com/kesalahan-peresepan-pada-sistem-rekam-medis-elektronik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


    Request Demo


      Request Demo